Bullying

Bullying di Sekolah Internasional

Bullying di Sekolah Internasional Viral di Media Sosial

Bullying di Sekolah Internasional Media sosial di hebohkan dengan isu kasus bullying di salah satu sekolah internasional kawasan BSD, Tangerang Selatan. Yang membuat heboh warganet karena salah satu pelaku bullying adalah anak artis terkenal.

Kasus bullying di Sekolah Internasional tersebut di sebar oleh akun Twitter (X) @BosPurwa. Yang mengunggah ulang kronologi dari kasus bullying yang di ceritakan oleh ibu dari korban. Di kutip dari akun @BosPurwa, Senin (19/2/24). Bullying di Sekolah Internasional Kawasan Serpong menyebabkan satu korban harus di rawat di rumah sakit.

“Gue dapat info, ada perundungan di Sekolah Internasional Kawasan Serpong. Seorang anak di pukuli sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit, mereka anak-anak pesohor. Dan ngerinya lagi sampai di sundut rokok!” katanya.

Dari akun tersebut juga terdapat penjelasan lengkap kasus dari tangkapan layar akun Instagram oran tua korban perundungan. Korban di duga adalah adik kelas yang di rundung oleh satu geng terkenal kakak kelasnya. Pemilik kuasa geng yang di duga menjadi pelaku perundungan.

“Dalam subkultural ini, senior atau kelas 12 disebut agit, mereka mengendalikan semua yang ada di geng,” kata ibu korban. Di kutip dari tangkapan layar unggahannya. Salah satu cara perekrutan anggota geng tersebut adalah mencari anak-anak yang ingin gabung ke dalam geng dan dapat imbalan, seperti di tawari uang, akses ke tempat parkir, hingga jabatan dalam geng.

Baca juga: Pahami 6 Bentuk Kekerasan

Marak Bullying di Sekolah

“Imbalan untuk bergabung dengan geng ini bervariasi, seperti di tawari uang untuk bergabung, memiliki akses ke tempat parkir dekat Sekolah Internasional Kawasan Serpong. Namun imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah status di sekolah,” jelasnya.

Akun tersebut juga menyebut bahwa korban mengalami kekerasan fisik, seperti di pukul, di cekik, di ikat di tiang, serta di tonton oleh anak-anak yang lainnya.

“Di cekik dan di pukul, orang-orang yang hadir tertawa saat mengambil gambar dan video pemukulan, ada juga yang sambil makan, di ikat di tiang, di pukul menggunakan kayu… Mereka menganggapnya lucu dan itu tidak berakhir di sana,” tambahnya.

Melihat kasus bullying di Sekolah Internasional yang sedang ramai jadi perbincangan tersebut, membuat publik bertanya-tanya mengenai sosok pelaku yang sudah melukai adik kelasnya sendiri.

Beberapa warganet menduga-duga sosok pelaku yang disebut adalah anak artis terkenal, yang menjadi salah satu anggota geng.

“Anak-anak itu salah satunya kalau gak salah anaknya artis V****nt R***pies namanya L*****s R****** anak kelas 12 di B**** School Serpong, mereka menghabisi anak itu tanpa ampun sampai kulitnya terbakar di sundut rokok dan tidak hanya itu di pukul pakai kayu ramai-ramai,” tulis @ErikEstxxxxxxxx.

“Gak heran sih, bapak dan pamannya dulu berantem lebih gila dari ini kok, zaman masih main di poster dulu,” balas @Bicaxxxx. “Mamanya korban udan cerita di Instagram dia, para pelaku udah gak boleh masuk sekolah sejak 15 Februari. Di DO dan di suspend tergantung keterlibatkan. Iya salah satu tersangkanya anak artis.

Pahami 6 Bentuk Kekerasan

Pahami 6 Bentuk Kekerasan yang terjadi di Sekolah

Pahami 6 Bentuk Kekerasan

Pahami 6 Bentuk Kekerasan yang Terjadi di Sekolah –  Beberapa waktu ini heboh berita tentang bullying yang terjadi di salah satu sekolah swasta di Tangerang, Banten. Namun beredar video aksi kekerasan terhadap siswa sekolah tersebut di media sosial.

Hal tersebut tentu membuat orangtua menjadi khawatir tentang keadaan buah hati mereka di sekolah.

Untuk menekan dan mencegah kekerasan kembali terjadi di lingkungan sekolah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Menerbitkan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Namun satu cara untuk mencegah kekerasan atau bullying tersebut adalah dengan memahami apa saja bentuk kekerasan yang bisa terjadi di sekolah.

Dengan memahami bentuk-bentuk bullying, namun di harapkan orangtua dan siswa bisa lebih waspada terhadap kekerasan di sekolah.

Merangkum Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek, berikut ini bentuk kekerasan yang harus di pahami siswa dan orangtua.

Bentuk bullying di sekolah

  • Kekerasan fisik

Bentuk kekerasan fisik yakni tindakan melukai orang lain seperti memukul, menendang, berkelahi, terlibat tawuran dan tindakan menyakiti anggota badan lainnya.

  • Kekerasan psikis

Tindakan yang termasuk dalam kekerasan psikis adalah menghina, menakut-nakuti atau membuat perasaan orang lain tidak nyaman. Seperti mengejek nama panggilan, mempermalukan, memfitnah orang lain.

  • Perundungan/bullying

Menyakiti tubuh dan perasaan orang lain yang di anggap lebih lemah atau berbeda secara berulang kali. Seperti teman atau kakak kelas yang sering meminta uang atau barang secara paksa. Atau guru yang selalu meledek siswa di depan kelas karena tidak bisa menjawab soal.

  • Kekerasan seksual

Perbuatan yang termasuk dalam bentuk kekerasan seksual yakni merendahkan, menghina, melecehkan, menyerang, mempertontonkan atau memotret area pribadi tubuh seseorang. Seperti mulut, dada, alat kelamin dan pantat karena ketimpangan relasi kuasa dan gender.

  • Diskriminasi dan intoleransi

Membedakan, memilih-milih atau membatasi orang lain latar belakang yang berbeda. Namun Seperti suku/etnis, agama, kepercayaan, warna kulit, bentuk rambut, jenis kelamin, kemampuan akademik, mental, fisik dan lainnya.

  • Kebijakan yang mengandung kekerasan

Peraturan yang berpotensi atau menimbulkan terjadinya kekerasan yang di lakukan oleh guru, tenaga kependidikan, anggota komite sekolah, kepala sekolah dan atau kepala dinas pendidikan.

Baca juga: Sekolah Juara Membangun Prestasi

Sekolah seharusnya menjadi lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa. Namun, dalam beberapa kasus, kekerasan dapat terjadi di dalam sekolah, mengancam kesejahteraan siswa dan staf pendidik. Penting bagi kita untuk memahami berbagai bentuk kekerasan yang dapat terjadi di lingkungan sekolah dan langkah-langkah yang dapat di ambil untuk mencegahnya.

Mengidentifikasi dan mengatasi berbagai bentuk kekerasan di sekolah merupakan tanggung jawab bersama siswa, staf pendidik, dan pihak sekolah. Langkah-langkah pencegahan seperti pengembangan kebijakan anti-kekerasan, pendidikan tentang hubungan sehat, serta pembentukan lingkungan yang inklusif dan aman dapat membantu melindungi siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif. Dengan meningkatkan kesadaran dan berkolaborasi, kita dapat mengurangi kekerasan di sekolah dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan semua individu.