Fakta Unik Sekolah AS

Fakta Unik Sekolah AS5 Fakta Sekolah di AS Tahun 1800-an, Guru Bisa ‘Nginep’ di Rumah Siswa

Fakta Unik Sekolah AS

Fakta Unik Sekolah AS Memiliki kualitas pendidikan yang bagus merupakan salah satu ciri utama sebuah negara bisa dikatakan negara maju. Untuk itu, pemerintah Indonesia terus berupaya menciptakan sistem pendidikan yang semakin baik setiap waktunya.

Seperti mewajibkan peserta didik untuk bersekolah selama 12 tahun dari SD, SMP, SMA. Selain itu adanya kurikulum Merdeka Belajar yang memungkinkan siswa menekuni bidang sesuai bakat dan minatnya.

Tapi bagaimana dengan keadaan sekolah di masa lalu? Di Indonesia, kita mengenal Ki Hajar Dewantara sebagai sosok yang berjasa dalam sistem pendidikan Indonesia.

Mengutip arsip detikEdu, pada masa penjajahan Belanda, pendidikan menitikberatkan pelajaran mengenai bangsa Belanda. Sehingga memunculkan pertentangan dari sejumlah pendidik yang menginginkan pendidikan yang bersifat nasionalis.

Akhirnya timbul sekolah swasta nasional termasuk yang dibuat Ki Hajar Dewantara bernama Taman Siswa. Sekolah ini didirikan di Yogyakarta pada 3 Juli 1992 untuk mendidik golongan muda serta menanamkan rasa nasionalisme.

Namun, bila kita mundur lagi pada tahun 1800-an bagaimana keadaan sekolah di luar Indonesia? Berikut fakta-faktanya dikutip dari laman Mental Floss.

5 Fakta Keadaan Sekolah di Tahun 1800-an

1. Diajarkan dalam satu ruangan

Fakta Unik Sekolah AS Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, gedung sekolah di Amerika Serikat hanya memiliki satu ruangan. Seorang guru mengajar kelas satu sampai delapan SMP secara bersama-sama.

Siswa kelas termuda akan duduk di depan dan di sebut dengan Abecedarian karena mereka hanya mempelajari ABC. Sedangkan semakin tua mereka akan duduk di belakang.

Baca juga: Guru Takut dengan Murid

2. Di pisahkan secara gender dan tahun ajaran lebih singkat

Di beberapa sekolah, anak laki-laki dan perempuan masuk melalui pintu yang terpisah. Mereka juga kerap di pisahkan selama pelajaran berlangsung.

Selain itu tahun ajaran juga berjalan lebih singkat. Departemen Pendidikan Amerika Serikat pertama kali mengumpulkan data mengenai mata pelajaran pada tahun ajaran 1869/1870.

Hasilnya di temukan bila siswa hanya bersekolah selama 132 hari atau lebih tergantung dengan jadwal siswa membantu keluarga. Pada hari sekolah, mereka akan mulai belajar pada jam 9 pagi dan berakhir di jam 2 siang atau 4 sore tergantung wilayah siswa tinggal.

3. Guru terkadang tinggal bersama keluarga siswanya

Guru terkadang ikut tinggal bersama keluarga siswanya. Praktik ini menurut Michael Day dari Country School Association of America di sebut dengan ‘boarding round’ yang berjalan setiap minggu.

Sebuah cerita terkait praktik ini di tulis oleh seorang guru di Wisconsin pada tahun 1851, yang berbunyi:

“Saya merasa sangat tidak menyenangkan terutama selama musim dingin dan musim semi. Selama satu minggu saya akan menginap di tempat yang nyaman, tetapi minggu berikutnya kamarku sangat terbuka sehingga salju bisa masuk. Di sebagian tempat, saya bisa merasakan sprei dari flanel untuk tidur tetapi lainnya kapas. Bagian yang paling tidak menyenangkan dari hal ini adalah berjalan melewati salju dan air. Saya sangat menderita karena pilek dan batuk.”

4. Sangat disiplin

Bila siswa melakukan tindakan yang melanggar aturan pada masa ini, ia akan mendapatkan hukuman yang menyeramkan. Dari penahanan, skorsing, pengusiran, hingga hukuman cambuk.

Salah satu hukuman terlihat dalam aturan Dewan Pendidikan di Franklin, Ohio tahun 1883. Aturan itu menjelaskan guru bisa melakukan penahanan untuk pelajaran tambahan untuk penegakan disiplin.

Selain itu, guru juga bisa menerapkan hukuman fisik tetapi tidak boleh di jatuhkan pada kepala atau tangan murid. Namun, tidak semua wilayah memiliki aturan serupa.

5. Tingkat tertinggi adalah kelas delapan

Seperti saat ini, untuk bisa lulus dari sekolah siswa harus lulus dari ujian akhir. Ujian akhir ini berada di kelas delapan atau kini berada di jenjang SMP.

Itulah keadaan sekolah di tahun 1800-an di Amerika Serikat. Jadi, siswa jangan sia-siakan pendidikanmu yang baik saat ini ya!