Pahami 6 Bentuk Kekerasan

Pahami 6 Bentuk Kekerasan yang terjadi di Sekolah

Pahami 6 Bentuk Kekerasan

Pahami 6 Bentuk Kekerasan yang Terjadi di Sekolah –  Beberapa waktu ini heboh berita tentang bullying yang terjadi di salah satu sekolah swasta di Tangerang, Banten. Namun beredar video aksi kekerasan terhadap siswa sekolah tersebut di media sosial.

Hal tersebut tentu membuat orangtua menjadi khawatir tentang keadaan buah hati mereka di sekolah.

Untuk menekan dan mencegah kekerasan kembali terjadi di lingkungan sekolah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Menerbitkan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Namun satu cara untuk mencegah kekerasan atau bullying tersebut adalah dengan memahami apa saja bentuk kekerasan yang bisa terjadi di sekolah.

Dengan memahami bentuk-bentuk bullying, namun di harapkan orangtua dan siswa bisa lebih waspada terhadap kekerasan di sekolah.

Merangkum Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek, berikut ini bentuk kekerasan yang harus di pahami siswa dan orangtua.

Bentuk bullying di sekolah

  • Kekerasan fisik

Bentuk kekerasan fisik yakni tindakan melukai orang lain seperti memukul, menendang, berkelahi, terlibat tawuran dan tindakan menyakiti anggota badan lainnya.

  • Kekerasan psikis

Tindakan yang termasuk dalam kekerasan psikis adalah menghina, menakut-nakuti atau membuat perasaan orang lain tidak nyaman. Seperti mengejek nama panggilan, mempermalukan, memfitnah orang lain.

  • Perundungan/bullying

Menyakiti tubuh dan perasaan orang lain yang di anggap lebih lemah atau berbeda secara berulang kali. Seperti teman atau kakak kelas yang sering meminta uang atau barang secara paksa. Atau guru yang selalu meledek siswa di depan kelas karena tidak bisa menjawab soal.

  • Kekerasan seksual

Perbuatan yang termasuk dalam bentuk kekerasan seksual yakni merendahkan, menghina, melecehkan, menyerang, mempertontonkan atau memotret area pribadi tubuh seseorang. Seperti mulut, dada, alat kelamin dan pantat karena ketimpangan relasi kuasa dan gender.

  • Diskriminasi dan intoleransi

Membedakan, memilih-milih atau membatasi orang lain latar belakang yang berbeda. Namun Seperti suku/etnis, agama, kepercayaan, warna kulit, bentuk rambut, jenis kelamin, kemampuan akademik, mental, fisik dan lainnya.

  • Kebijakan yang mengandung kekerasan

Peraturan yang berpotensi atau menimbulkan terjadinya kekerasan yang di lakukan oleh guru, tenaga kependidikan, anggota komite sekolah, kepala sekolah dan atau kepala dinas pendidikan.

Baca juga: Sekolah Juara Membangun Prestasi

Sekolah seharusnya menjadi lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa. Namun, dalam beberapa kasus, kekerasan dapat terjadi di dalam sekolah, mengancam kesejahteraan siswa dan staf pendidik. Penting bagi kita untuk memahami berbagai bentuk kekerasan yang dapat terjadi di lingkungan sekolah dan langkah-langkah yang dapat di ambil untuk mencegahnya.

Mengidentifikasi dan mengatasi berbagai bentuk kekerasan di sekolah merupakan tanggung jawab bersama siswa, staf pendidik, dan pihak sekolah. Langkah-langkah pencegahan seperti pengembangan kebijakan anti-kekerasan, pendidikan tentang hubungan sehat, serta pembentukan lingkungan yang inklusif dan aman dapat membantu melindungi siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif. Dengan meningkatkan kesadaran dan berkolaborasi, kita dapat mengurangi kekerasan di sekolah dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan semua individu.